Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2013

Published: 22 November, 2016

Puspaningrum, Detty. 2015. Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Sulastri, S.Pd., MSA. (II) Ika Putri Larasati, S.E., M.Com.

Kata Kunci: modal intelektual, pengungkapan modal intelektual, nilai perusahaan

Situasi perekonomian global saat ini telah berkembang pesat yang awalnya didasarkan pada bisnis yang berbasis tenaga kerja menjadi berbasis pengetahuan dan terdapat nilai tambah dalam bentuk modal intelektual. Knowledge-based theory menyatakan bahwa pengetahuan sebagai sumber daya yang sangat strategis bagi perusahaan (Sangkala, 2007: 56) sehingga perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan dalam jangka panjang. Signalling theory menjelaskan bahwa pentingnya pengungkapan modal intelektual yang dikelurkan perusahaan terhadap keputusan investasi pihak eksternal perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual terhadap nilai perusahaan secara parsial menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Modal intelektual diukur menggunakan metode VAICTM, pengungkapan modal intelektual menggunakan item indeks yang dikembangkan oleh Abdolmohammadi, sedangkan nilai perusahaan ditentukan oleh rasio harga saham nilai buku. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan periode 2013. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan terpilih 34 perusahaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa laporan tahunan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena perilaku investor yang irasional dan adanya peraturan BI tentang teknologi informasi perbankan

Find More

Categories

Follow Us

Related Content