Pengaruh Prestasi Belajar dan Usia Terhadap Academic Dishonesty Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang

Published: 25 July, 2016

Yulianto, Aris. 2016. Pengaruh Prestasi Belajar dan Usia Terhadap Academic Dishonesty Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Diana Tien Irafahmi, S.Pd., M.Ed. (II) Bety Nur Achadiyah, S.Pd., M.Sc.
Kata Kunci: Prestasi Belajar, Usia, Academic Dishonesty
Academic dishonesty atau ketidakjujuran akademik merupakan segala jenis tindakan seseorang secara sadar yang dilakukan untuk keuntungannya sendiri, dengan cara yang tidak benar yang dapat merugikan berbagai pihak di dalam ruang lingkup pendidikan, tindakan academic dishonesty sendiri meliputi plagiasi, fabrikasi, replication, menyontek, dan collusion. Penelitian ini membahas beberapa faktor penyebab kecurangan akademik yaitu Prestasi Belajar dan Usia. Prestasi belajar yaitu pencapaian atau bukti keberhasilan yang diperoleh dari penguasaan atas apa yang telah diberikan selama proses pembelajaran. Prestasi tersebut diperoleh melalui penilaian dari berbagai aspek peserta didik yang menggambarkan kemampuan yang dimilikinya. Usia merupakan satuan yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh prestasi belajar (X1), usia (X2), terhadap kecurangan akademik (Y).
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi S1 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Malang sedangkan sampel yang diambil berjumlah 177 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar berpengaruh negatif signifikan terhadap academic dishonesty dibuktikan dengan tingkat sig. 0,001 < 0,05. Sedangkan Usia tidak berpengaruh terhadap academic dishonesty. Berdasarkan hasil penelitian disarankan; (1) bagi dosen dan lembaga pendidikan diharapkan dapat melakukan langkah preventif untuk meminimalisir perilaku academic dishonesty. (2) Bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kompetensi diri dalam penguasaan materi kuliah sehingga dapat menyelesaikan kuliah dengan nilai yang baik tanpa harus berbuat curang, dan (3) bagi peneliti selanjutnya hendaknya lebih memperhatikan faktor lain penyebab kecurangan akademik dan menambah teknik pengambilan data dengan wawancara atau observasi mendalam.

Find More

Categories

Follow Us

Related Content