Asdar Munandar, S.E., M.SA., Ak, CA., ACPA. meningkatkan softskill Audit Mahsiswa Departemen Akuntansi FEB UM pada 6th Series National Seminar of Accounting Finance and Economics (NSAFE) 2022 Bertajuk “Implementation of Performance Auditing During Pandemic Covid-19” Untuk Sukseskan SDGs

Published: 5 October, 2022

6th Series National Seminar of Accounting Finance and Economics (NSAFE) 2022 Departemen Akuntansi FEB UM kali ini bertajuk “Implementation of Performance Auditing During Pandemic Covid-19” sukses diselenggarakan yang diikuti oleh kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari 280 mahasiswa dan selebihnya dari pihak BPK. kegitan in menunjang dalam softskill mahasiswa dalam bidang auditing, dan kegiatan ini menunjang SDGs 4 yaitu pendidikan bermutu, dan juga SDGs 8 pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi, karena pendidikan bermtu dalam audit akan mendukung pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan program yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai agenda dunia untuk kemaslahatan manusia dan dunia. Untuk mendukung program tersebut diperlukan kesadaran para pimpinan tinggi serta peran pemeriksa mengenai pentingnya SDGs dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas. Untuk itu, dalam seminar  ini dibahas mengenai “Implementation of Performance Auditing During Pandemic Covid-19”

Dimulai tepat pukul 8 pagi dan dilaksanakan secara online melalui zoom meetings. Acara diawali dengan pembukaan MC dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UM. 6th NSAFE kali ini dibuka oleh Wakil Dekan 2 FEB UM, Dr. Puji Handayati, S.E., M.M., Ak, CA., CMA. dan dimoderatori oleh Muhammad S.E., M.SA., Ak, CA., CSRS. selaku dosen Departemen Akuntansi.

Acara seminar 6th NSAFE bertema audit kali ini dihadiri oleh dua pemateri yang berkecimpung dalam dunia audit yaitu dari BPK Perwakilan Sulawesi Barat yaitu Asdar Munandar, S.E., M.SA., Ak, CA., ACPA. Implementasi kinerja audit selama pandemi Covid-19 menjadi bahan diskusi dalam seminar 6th NSAFE kali ini. Dalam pemaparan oleh Ibu Kholilah selaku pemateri pertama, disampaikan bahwa prosedur audit tidak jauh berbeda dengan prosedur sebelum terjadi pandemi yang dimana terdapat aturan yang membatasi jalannya aktivitas audit.

“Prosesnya sama, dengan adanya pandemi bukan berarti prosedurnya lebih sedikit, tidak. Yang membedakan hanya alat penunjangnya dan ada surat khusus yaitu surat mengenai penilaian going concern terkait Covid-19,” jelas beliau.

Seperti pemaparan dari pemateri pertama, Asdar Munandar, S.E., M.SA., Ak, CA., ACPA sebagai pemateri kedua dari BPK Perwakilan Sulawesi Barat juga mengatakan hal yang sama mengenai jalannya prosedur audit selama pandemi Covid-19.

“Area pemeriksaannya tetap, tidak berubah meskipun remote audit. Berjalannya remote audit pasti ada kelebihan dan kendalanya. Kalau kelebihan mungkin lebih menghemat biaya perjalanan dinas,” pungkas Pak Asdar.

Rangkaian acara seminar 6th NSAFE belum berakhir dengan penyampaian materi oleh pemateri kedua, namun diakhiri dengan pengumuman Best Paper dan Best Presenter Call for Paper 6th Series National Seminar of Accounting Finance and Economics (NSAFE) 2022.

Best paper diberikan kepada tiga tim dengan 2 tim di antaranya dari Unversitas Negeri Malang. Best paper ketiga diraih oleh tim dari Universitas Jember dengan judul “Kenapa Perlu Menggunakan Cloud untuk Audit di Masa Depan?”. Best paper kedua dan pertama diraih oleh tim dari Universitas Negeri Malang dengan judul “Analisis Fraud Diamond Pada Kasus Korupsi Dana Bansos Covid-19 Juliari Peter Batubara” dan judul “Pengaruh Financial Performance terhadap Firm Value di Masa Pandemi Covid-19 dengan Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi” sebagai best paper pertama.

Selain memperoleh penghargaan sebagai best paper, Universitas Negeri Malang juga mendapatkan penghargaan sebagai best presenter yang diraih oleh Lucky Team yang terdiri dari Ali Faiq Pradana, Aida Khairunisa, dan Frida Lusiana dari Departemen Akuntansi dengan paper yang berjudul “Aplikasi FINTAR (Fintech Task Force) sebagai Upaya Optimalisasi Pengawasan Industri Financial Technology Berbasis Digital untuk Perlindungan Nasabah”.

 

Find More

Categories

Follow Us

Related Content