Pelatihan Pembukuan Sederhana Dan Literasi Kemajuan Teknologi dari Dosen Universitas Negeri Malang di Mojokerto Menuju Tercapainya Tujuan SDGs Goals 4 dan Goals 8

Published: 13 September, 2022

Peran perguruan tinggi semakin diharapkan dalam mencapai tujuan SDGs yang telah ditetapkan sebagai tujuan nasional bahkan global. Hal ini salah satunya direfleksikan melalui pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen FEB UM terkait pendidikan dan ekonomi. Beberapa masalah seputar pendidikan yang sering dihadapi di tanah air kita adalah pertama, adalah dana pendidikan (Rahmadani, 2020).  Biaya pendidikan baik itu di sekolah formal maupun informal yang meliputi properti dan fasilitas seperti buku, alat tulis, seragam, dan transportasi seringkali tidak dapat dijangkau oleh kalangan yang tidak mampu.

Kedua, adalah minimnya bahan belajar dan mengajar. Murid seharusnya menerima buku pelajaran dan lembar latihan dilengkapi dengan perpustakaan atau bahan belajar gratis untuk mendukung proses pembelajaran. Bahan belajar gratis seharusnya diserahkan ke wilayah-wilayah yang masyarakatnya kurang  mampu untuk memperolehnya. Selain itu Guru juga memerlukan bahan ajar yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan tidak ketinggalan zaman. Jika materi yang digunakan sudah ketinggalan zaman maka kegiatan belajar tidak akan maksimal. Hal ini akan berpengaruh pada proses penyerapan ilmu oleh para murid.

Ketiga, adalah kualitas tenaga pendidik menjadi faktor penentu kualitas akhir dari peserta didik. Berdasarkan Global Education Monitoring (GEM) Report (2016) Badan dari UNESCO, pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-10 dan urutan terakhir untuk kualitas guru dari 14 negara berkembang.

Keempat, selain fasilitas yang berkaitan dengan ruang belajar dengan segala isinya seperti papan tulis, meja, kursi, perkakas laboratorium, atau alat elektronik harus tersedia secara memadai dan tidak boleh rusak. Dan yang tidak kalah pentingya  lagi adalah fasilitas yang berkaitan dengan kemajuan teknologi. Guru dan murid sekarang dapat menggunakan teknologi secara digital untuk mengajar dan belajar Meskipun demikian tidak semua murid dapat memanfaatkannya, karena tidak semua murid berasal dari kalangan mampu. Hal inilah  merupakan fokus masalah yang perlu menjadi perhatian dari pemerintah.

Dusun Banjar Melati berbatasan dengan Kota Mojokerto. Tepatnya di Desa Lengkong, kecamatan Mojokerto. Lokasi dari wilayah Desa tersebut berdekatan dengan bantaran sungai brantas, wilayah tersebut sebenarnya tidak sulit dijangkau. Kendaraan roda empat dan roda dua pun bisa menjangkaunya.

Meski kampung Lengkong mudah dijangkau dengan kendaraan karena jaranya ke Jalan raya yang relatif dekat. Masyarakatnya pada awal mulanya masih mempunyai pola pikir yang primitif, sebab sebelum tahun 2000-an banyak yang berpandangan bahwa setelah lulus Sekolah Dasar sebaiknya berkeluarga saja.

Namun mendekati era diatas tahun 2000-an pola pikir tersebut berubah. Pandangan berpikir bahwa setelah lulus Sekolah dasar sebaiknya berkeluarga sudah ditinggalkan, artinya setelah lulus sekoalh dasar banyak yang melanjutkan ke tingkat sekoalah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Walaupun tidak banyak yang dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Mungkin hanya 1-2 orang saja yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, itupun terbatas pada masyarakat sebagai pendatang saja. Untuk masyarakat lokal masih jarang sekali. Hal ini dapat terlihat dari kondisi pendidikan di kampung ini sudah tergolong baik sebab hampir sebagian besar anak usia sekolah di sana diarahkan untuk bersekolah.

Walapun pendidikan sudah tergolong baik, kondisi perekonomian masih tergolong minus karena hingga saat ini masyarakat di desa tersebut masih menggantungkan hidupnya dari bertani dan mencari ikan di sungai. Rata-rata warga di sana adalah buruh tani dan sebagian berternak sapi perah.

Selain karena kendala fasilitas dan pengetahuan yang masih minim. Kondisi tersebutlah yang kemudian mendorong para warga Dusun Lengkong untuk mendaftarkan anak mereka ke lembaga pendidikan Sekolah dasar.

Sekolah dasar  yang disamping memberikan pengetahuan umum,  juga  juga kami harapkan untuk dapat memberikan pengetahuan tentang pembukuan sederhana dengan harapan bila nanti memang terjadi putus sekolah, maka siswa dapat memanfaatkan pengetahuan pembukuan, komputer dan internet ketika belajar di SD lengkong untuk mendukung ketrampilan ketika berkerja, sehingga  nantinya tidak hanya sebagai buruh pabrik dan tani saja, melainkan bisa pula membuka usaha kecil yang akan meningkatkan taraf penghasilan mereka.

SD Negeri Lengkong 2 merupakan sebuah sekolah Umum di Dusun Banjar Melati yang berdiri sejak tahun 1977. Awalnya sekolah ini merupakan sekolah swasta dengan hanya 80 murid yang kemudian dirubah menjadi sekolah milik Pemerintah.

Seiring dengan perubahan tersebut pihak sekolah juga melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan jumlah Guru dan kualitas lulusan dari siswanya sehingga jumlah muridnya kemudian saat ini meningkat menjadi 167 siswa yang tersebar mulai dari Kelas 1 sampai dengan kelas 6.

Jumlah ini terbilang besar mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan saat itu sangatlah minim.

Ironinya, meskipun sekolah Dasar Lengkong 2 sudah menjadi sekolah milik pemerintah dengan jumlah siswa yang cukup banyak itu hanya dibina dan dididik oleh beberapa orang guru saja yang yang mempunyai tingkat penguasaan kurang memadai terhadap pembukuan sederhana dan literasi Internat bahkan tidak menguasai sama sekali.

Padahal pengetahuan tentang pembukuan sederhana dan Internet ini sangatlah penting bagi lulusan sekolah tersebut, sehigga menurut tim kami akan sangat menunjang pengetahuan para siswa bila nantinya setelah Lulus Sekolah Dasar tidak melanjutkan ke tingkat Sekolah menengah Pertama atau ahkan Sekolajh Menengah Atas maka dapat memilih untuk bekerja sebagai wirausaha.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat kami maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di SD Negeri Lengkong 2 sangat minim. Hal ini dapat terlihat dari minimnya fasilitas teknologi seperti laboratorium Komputer yang masih belum ada, jangankan laboratorium Komputer, bahkan komputerpun masih jarang digunakan kecuali di ruang administrasi untuk Guru saja yang sudah ada.

Sehingga tidak tersedianya sarana komputer ini akan menyebabkan tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga tidak menunjang pula pengunaanya untuk literasi internet.

Murid di sekolah tersebut banyak yang belum pernah mengetahui dan mengenal mata pelajaran pembukuan sederhana dan komputer. Padahal untuk di masyarakat Surabaya dan Malang sekitarnya pada umumnya baik untuk anak usia sekolah dasar maupun dewasa komputer ataupun laptop sudah menjadi barang kebutuhan untuk proses belajar dan mengajar.

Dengan adanya komputer serta internet diharapkan mampu untuk menunjang proses belajar mengajar. Siswa maupun guru dapat dengan mudah untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pelajaran.

Berdasarkan kondisi tersebutlah program pengabdian ini dilakukan disana untuk memberikan pengetahuan awal tentang pembukuan sederhana dan literasi internet kepada para Gurudan murid yang telah banyak digunakan masyarakat umum.

Untuk dapat memperoleh pengetahuan Pembukuan sederhana dan Informasi tentang pemanfaatan internet maka Kegiatan pengabdian ini diberikan dalam bentuk pemberian pelatihan tentang pembukuan sederhana.

Berdasarkan kepakaran yang dimiliki oleh Tim maka anggota Tim Pelaksana Dr. Triadi Agung Sudarto, SE.,M.si adalah dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang dengan bidang keahlian dalam bidang Akuntansi Keuangan bertugas dalam memberikan materi tentang pembukuan sederhana. Materi tentang pembukuan sederhana akan diberi selama 2 hari.

Pengabdian bertujuan untuk mencapai tujuan SDGs goals 4 tentang pendidikan berkualitas. Target goals ini adalah memberikan dan menjamin kualitas pendidikan yang menyeluruh tanpa adanya pengecualian. Pendidikan yang berkualitas akan mendorong pembangunan berkelanjutan. Untuk meraih hal ini salah satu caranya yaitu memperbaiki kualitas pengajar, lingkungan pendidikan, dan fasilitas sekolah. Sistem belajar mengajar yang memumpuni didukung fasilitas yang memadahi diharapkan dapat menghantarkan pengetahuan tanpa hambatan kepada siswa. Selain itu, kemajuan teknologi di era globalisasi ini membuat cakupan pengetahuan tidak terbatas wilayah dan waktu.

Selain itu, pengabdian ini juga berupaya dalam pemenuhan SDGs Point 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Target goals ini adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Pembukuan sederhana dan literasi kemajuan teknologi dapat meningkatkan wawasan dan menunjang kemampuan siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di SD Negeri Lengkong dengan cara melakukan pelatihan pembukuan sederhana dan literasi kemajuan teknologi informasi maka hal ini merupakan upaya konkrit perguruan tinggi berperan serta dalam pencapaian SDGs . Dengan begitu diharapkan para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan dasar dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya dapat memiliki pilihan karir yang lebih luas tidak hanya menggantungkan hidup dengan berprofesi sebagai petani, nelayan dan buruh pabrik. Dengan adanya keberagaman pekerjaan yang dapat dilakukan sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan pertumbuhan ekonomi di Desa Lengkong.Di dalam materi ini para guru dan siswa menerima tentang dasar-dasar akuntansi yang digunakan dalam menyusun Laporan Keuangan sederhana.

Untuk materi kedua juga diberikan selama 2 hari oleh Dr. Dodik Juliardi, SE., Ak. Beliau juga mempunyai kepakaran dalam bidang Akuntansi keuangan.

Namun untuk kali ini sebagai ketua pelaksana dari tim pengabdian masyrakat Dr. Dodik Juliardi, SE., Ak meyampaikan materi tentang pemanfaatan internet. Pertama diawali dengan penyampaian materi dasar-dasar internet.

Kemudian masuk pada materi laporan keuangan internet. Dalam penyampaian materi tersebut disampaikan bahwa seiring dengan perkembangan revolusi insdustri 4.0 bahwa profesi akuntansi juga terdampak atas perkembangan tersebut.

Namun yang akan kami lihat adalah sisi dampak positifnya saja. Artinya perkembangan pelaporan keuangan sampai dengan sekarang ini sudah mengalami perkembangan yang pesat pula. Perkembangan tersebut diantaranya adalah banyaknya program aplikasi pelaporam keuangan yang berbasis internet.

Mengingat bahwa sebelumnya program aplikasi pelaporan keuangan belum berbasis internet. Sebagai contoh program tersebut adalah GL, MYOB, dan Zahir merupakan aplikasi pelaporan keuangan yang belum berbasis internet.

Namun dengan alasan pertimbangan efisiensi dan efektivitas serta perkembangan zaman maka kemudian dibuatlah program aplikasi pelaporan keuangan berbasis internet seperti yang ada saat ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi Akuntansi yaitu relevan, tepat waktu, keandalan, dapat dipahami dan dapat dibandingkan (IAI, 2018).

Di sesi ini juga ditunjukkan oleh pemateri tampilan-tampilan aplikasi pelaporam keuangan yang belum berbasis internet seperti MYOB. Selain itu juga disinggung pula aplikasi pelaporan keuangan yang berbasis internet, seperti Accurate yang merupakan aplikasi program pelaporan keuangan berbasis internet yang telah banyak digunakan di banyak perusahaan-perusahaan menengah.

Find More

Categories

Follow Us

Related Content